Ini Caranya Supaya Aplikasi Bernilai Bisnis
Langsung ikutan
Malang, Giliran kota Malang disambangi oleh tim Indosat Wireless Innovation Contest
(IWIC) 8,kemarin (9/9). Acara yang digelar di Universitas Brawijaya tersebut
memaparkan strategi mengembangkan aplikasi yang berpotensi bisnis. Peserta yang
hadir pun diberi kesempatan menuangkan ide-ide kreatif mereka dengan
bimbingan para mentor berpengalaman.
Sanny Gaddafi, Director Founder
Institute, menganjurkan para pengembang aplikasi bekerja sama dengan beberapa
mitra agar aplikasi yang telah dikembangkan tidak “mandek” alias tidak
membuahkan manfaat yang bernilai bisnis. Saran tersebut disampaikan
technopreneur muda di balik Fupei.com dan BeautyPlan.com itu tentu bersumber
dari pengalaman pribadinya. “Ternyata masih banyak yang kami harus lakukan
untuk meningkatkan sisi bisnis dari sebuah aplikasi,” cetus pria yang akrab
dipanggil SaGad ini.
Selanjutnya Sanny memberi tips berupa
langkah-langkah jitu mengembangkan aplikasi berikut model bisnisnya. Pertama,
cari ide masalah yang ingin diatasi. Kedua, pikirkan solusinya. “Misalnya,
aplikasi untuk membantu mahasiswa mencari,menemukan makanan di sekitar tempat
kos-kosan,” cetusnya di hadapan peserta Roadshow IWIC 8 yang sebagian besar
adalah mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas
Brawijaya itu.
Langkah berikutnya adalah menggalang tim
yang kuat dan mengembangkan ide tersebut menjadi produk yang bagus. Terakhir,
Sanny menyarankan agar pengembang aplikasi fokus pada idenya. “Sekarang adalah
waktu yang paling enak untuk menyalurkan ide di dunia digital
karena banyak mentor yang siap membantu, incubator ada di mana-mana, dan
investors are coming!” tandas Sanny.
Acara yang digelar Indosat bersama
kelompok IT Media Gramedia Majalah ini juga menghadirkan salah satu juara IWIC
sebelumnya, Minghadi Suryajaya, penggagas 1001beds.com. Senada dengan Sanny,
pria asal Surabaya ini juga memaparkan langkah-langkah jitu mengembangkan
ide-ide untuk aplikasi yang berpotensi bisnis.
Salah satu langkah yang penting disimak
adalah mengembangkan business model dan mengukur market size dari aplikasi
tersebut setelah direalisasikan. “Sleep on it! Bayangkan siapa penggunanya,
siapa yang akan diuntungkan dengan aplikasi tersebut, dan siapa yang akan
membayar (investasi),” jelas Minghadi.
Aplikasi-aplikasi apa saja yang
berpotensi mendapat sambutan pengguna? Anastania Budiman (CSR Manager,
Indosat) memaparkan hasil penelitian terbaru mengenai fakta-fakta di balik
kebiasaan orang menggunakan ponsel. Orang Indonesia ternyata memanfaatkan
handphone untuk bersosialisasi, hiburan, dan mencari berbagai informasi. Jenis
aplikasi apa yang paling sering diunduh? “Ternyata kita paling banyak mengunduh
game,” jelas Anastania. Sementara waktu penggunaan ponsel umumnya saat pengguna
sedang santai, saat harus menunggu, dan ketika kita menonton TV. Nah, aplikasi
apa yang paling tepat mengakomodasi semua fakta tersebut?
Segera submit ke www.indosat.com/IWIC, karena karya peserta ditunggu paling
lambat tanggal 30 September 2014.
Infokomputer
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya